TINJAUAN TEORI
Kehidupan manusia dimulai dari masa
janin didalam rahim ibu. Janin mendapatkan zat gizi dari ibu yang mengandungnya agar
dapat bertumbuh menjadi janin yang sehat. Jika zat gizi yang diterima dari
ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang
menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. kemungkinan janin terebut dapat
terhambat pertumbuhannya selama masa kehamilan
yang sering disebut dengan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat) atau IUGR
(Intra Uteri Growth Retardiction) Read More
Banyak istilah yang digunakan untuk
menunjukkan janin mengalami hambatan pertumbuhan juga seperti pseudomature,
small for date atau KMK, dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronic fetal
distress, IUGR dan small for gestational age (SGA).
Dalam
aliran nutrisi, O2, dan lainnya, plasenta memegang peranan penting untuk dapat
mencukupi segala kebutuhan sehingga tumbuh kembang janin dapat sesuai dengan
umur kehamilannya dan tidak terjadi persalinan prematuritas.
Kegagalan
aliran nutrisi sebagai akibat gangguan tumbuh kembang plasenta akan menyebabkan
gangguan tumbuh kembang janin intrauteri dan menimbulkan hasil persalinan
prematuritas atau sama untuk masa kehamilan (SMK) dan tumbuh -kembang terhambat
atau kecil untuk masa kehamilan (KMK).
Bayi baru lahir dengan Pertumbuhan Janin
Terhambat (IUGR) sering terlihat kurus, pucat dan kulitnya kering. Tali pusat
lebih sering terlihat tipis dan suram daripada tebal dan bersinar. Bayi-bayi
dengan IUGR kadang-kadang mempunyai pandangan mata yang lebar.
DEFINISI IUGR
Janin yang mengalami pertumbuhan
yang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat
standard atau ukuran standard yang sesuai dengan usia kehamilannya.
(WHO:1996)
Pertumbuhan janin terhambat
ditentukan bila berat janin kurang dari 10 % dari berat yang harus dicapai pada
usia kehamilan tertentu.
(Sarwono:2009)
Pertumbuhan Janin terhambat (IUGR) adalah kegagalan
pertumbuhan janin untuk mencapai berat badan yang sesuai dengan usianya yang
dipengaruhi oleh kelainan genetik atau penyakit ibu.
KLASIFIKASI IUGR
a. IUGR Simetris
Yaitu
perbandingan lingkar kepala terhadap lingkar abdomen normal, disebabkan oleh
penyakit genetic dan infeksi janin.
IUGR simetris terjadi
pada awal kehamilan. Faktor yang berkaitan dengan hal ini adalah faktor genetik
dan infeksi janin seperti TORCH (Toxoplasmosis, Other Agents ).
b. IUGR Asimetris
Yaitu
Hambatan pertumbuhan fetus yang total jumlah selnya mendekati normal, tetapi
sel sel tersebut mengalami penurunan/pengecilan ukuran.
IUGR asimetris terjadi pada usia kehamilan lebih tua
yaitu 28 minggu lebih. Faktor yang mempengaruhi adalah insufisiensi (tidak
efisiennya) plasenta yang terjadi karena gangguan kondisi ibu termasuk
diantaranya tekanan darah tinggi dan diabetes dalam kehamilan dan faktor
lainnya seperti penyakit vaskuler, Penyakit ginjal kronis, Hipoksia kronis,
Anemia maternal, Abnormalitas plasenta dan tali pusat, Janin multipel, Kehamilan postterm dan Kehamilan
ekstrauteri.
TANDA DAN GEJALA IUGR
a. Dalam kehamilan
-
TFU tidak sesuai dengan
umur kehamilan
-
Penambahan berat badan
tidak sesuai dengan umur kehamilan
-
Penentuan kadar estriol
dalam urin ibu yang menurun
ETIOLOGI
a. Faktor
ibu:
-
Penyakit pembuluh darah
-
Kehamilan kembar
-
Keadaan gizi
-
Penyakit ginjal kronik
-
Diabetes Melitus
-
Penyakit jantung dan pernapasan
-
Malnutrisi dan anemia
-
Kebiasaan hidup (perokok berat, konsumsi alcohol)
b. Faktor
janin
-
Kelainan congenital
-
Kelainan genetic
-
Infeksi janin.
c. Faktor
plasenta; insuffisiensi plasenta.
-
Penurunan aliran darah di uterus dan
plasenta
-
Infeksi di jaringan ikat sekitar uterus
-
Plasenta abruption, plasenta praevia, infark
plasenta (kematian sel pada plasenta),
Tumor
placenta.
PATOFISIOLOGI
Pada kelainan
sirkulasi uteroplasenta akibat dari perkembangan plasenta yang abnormal pasokan
oksigen , masukan nutrisi dan pengeluaran hasil metabolic menjadi abnormal.
Janin menjadi kurang oksigen dan nutrisi pada trimester akhir sehingga timbul
PJT yang asimetrik yaitu lingkar perut yang jauh lebih kecil daripada lingkar
kepala yang tetap normal.
Pada keadaan
hipoksia, produksi radikal bebas di plasenta menjadi sangat banyak dan anti
oksidan yang relative kurang (misalnya pre eklamsi) akan menjadi lebih parah.
Soothill dkk (1987) telah melakukan pemeriksaan gas darah pada PJT yang parah
dan menemukan asidosis, hiperkapnia, hipoglikemia dan eritroblastosis. Kematian
pada jenis asimetrik lebih parah jika dibandingkan dengan simetrik.
Penyebab PJT
simetrik ialah factor janin atau lingkungan uterus yang kronik ( diabetes,
hipertensi). Factor janin ialah factor genetic (aneuplodi), umumnya trisomi 12,
13 dan 18
DIAGNOSIS
Secara
klinik awal, pertumbuhan janin yang terhambat dikenal setelah 28 minggu. Namun,
secara ultrasonografi mungkin sudah dapat diduga dengan adanya biometri dan
taksiran berat janin yang tidak sesuai denan usia gestasi. Secara klinik
pemeriksaan fundus umumnya dalam cm akan sesuai dengan usia kehamilan. Bila
lebih rendah dari 3 cm, patut dicurigai adanya pertumbuhan janin terhambat,
meskipun sensitivitasnya hanya 40 %. Smith dkk melakukan observasi pada 4229
kasus dan menemukan bahwa pertumbuhan yang suboptimal sejak trimester pertama
berkaitan dengan kelahiran preterm dan kejadian pertumbuhan janin terhambat
(PJT).
Sebaiknya
kepastian PJT dapat dibuat apabila terdapat data USG sebelum 20 minggu sehingga
pada kehamilan 32-40 minggu dapat ditentukan secara lebih tepat.
Biometri
yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomen yang tidak bertambah merupakan
pertanda awal PJT. Terlebih diameter biparietal yang juga tidak bertambah
setelah lebih dari 2 minggu.
Cairan
amnion merupakan petanda kesejahteraan janin. Jumlah cairan amnion yang normal
merupakan indikasi fungsi sirkulasi janin relative baik. Bila terdapat
oligohidramnion, patut dicurigai perburukan fungsi janin.
KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN
a. Janin
Pada antenatal kemungkinan terjadi
gagal nafas dan kematian janin. Sedangkan pada intranatal kemungkinan terjadi hipoksia
dan asidosis. Dan setelah lahir kemungkinan terjadi komplikasi secara langsung
dan tidak langsung.
-
Secara langsung:
·
Asfiksia
·
Hipoglikemi
·
Aspirasi mekonium
·
Hipotermi
·
Perdarahan pada paru
·
Polisitemia
·
Hiperviskositas sindrom
·
Gangguan gastrointestinal
-
Secara tidak langsung
Pada
simetris IUGR keterlambatan perkembangan dimulai dari lambat dari sejak
kelahiran, sedangkan asimetris IUGR dimulai sejak bayi lahir di mana terdapat
kegagalan neurologi dan intelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah IUGR
yang disebabkan oleh infeksi kongenital dan kelainan kromosom.
b. Ibu
-
Preeklampsi
-
Penyakit jantung
-
Malnutrisi
PENATALAKSANAAN
Perkembangan
IUGR membuat kehamilan menjadi resiko tinggi. Komplikasi antepartum yang lazim
adalah lahir mati, oligohidramnion, dan asidosis janin intrapartum. Diperlukan
pengamatan antepartum yang ketat, dan keputusan waktu yang tepat untuk
melahirkan sangat rumit. Komplikasi pada neonates antara lain, sirkulasi janin
persisten, sindrom aspirasi mekoneum, ensefalopati iskemik.
Langkah pertama
dalam menangani IUGR adalah mengenali pasien-pasien yang mempunyai resiko
tinggi untuk mengandung janin kecil. Langkah kedua adalah membedakan janin IUGR
atau malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi sehat. Langkah ketiga adalah
menciptakan metode adekuat untuk pengawasan janin pada pasien-pasien IUGR dan
melakukan persalinan di bawah kondisi optimal.
Untuk mengenali
pasien-pasien dengan resiko tinggi untuk mengandung janin kecil, diperlukan
riwayat obstetrik yang terinci seperti hipertensi kronik, penyakit ginjal ibu dan
riwayat mengandung bayi kecil pada kehamilan sebelumnya. Selain itu diperlukan
pemeriksaan USG. Pada USG harus dilakukan taksiran usia gestasi untuk
menegakkan taksiran usia gestasi secara klinis. Kemudian ukuran-ukuran yang
didapatkan pada pemeriksaan tersebut disesuaikan dengan usia gestasinya. Pertumbuhan
janin yang suboptimal menunjukkan bahwa pasien tersebut mengandung janin IUGR.
Tatalaksana
kehamilan dengan IUGR bertujuan, karena tidak ada terapi yang paling efektif
sejauh ini, adalah untuk melahirkan bayi yang sudah cukup usia dalam kondisi
terbaiknya dan meminimalisasi risiko pada ibu.
Tatalaksana yang harus dilakukan adalah:
1. IUGR yang
mendekati aterm. Yang harus dilakukan adalah segera dilahirkan.
2. IUGR jauh dari
Aterm. Kelainan organ harus dicari pada janin ini, dan bila kelainan kromosom
dicurigai maka amniosintesis (pemeriksaan cairan ketuban) atau pengambilan
sampel plasenta, dan pemeriksaan darah janin dianjurkan.
a.
Tatalaksana
umum: setelah mencari adanya cacat bawaan dan kelainan kromosom
serta infeksi dalam kehamilan maka aktivitas fisik harus dibatasi disertai
dengan nutrisi yang baik. Tirah baring dengan posisi miring ke kiri, Perbaiki
nutrisi dengan menambah 300 kal perhari, Ibu dianjurkan untuk berhenti merokok
dan mengkonsumsi alkohol, Menggunakan aspirin dalam jumlah kecil dapat membantu
dalam beberapa kasus IUGR Apabila istirahat di rumah tidak dapat dilakukan maka
harus segera dirawat di rumah sakit. Pengawasan pada janin termasuk diantaranya
adalah melihat pergerakan janin serta pertumbuhan janin menggunakan USG setiap
3-4minggu
b.
Tatalaksana
khusus : pada IUGR yang terjadi jauh sebelum waktunya
dilahirkan, hanya terapi suportif yang dapat dilakukan. Apabila penyebabnya
adalah nutrisi ibu hamil tidak adekuat maka nutrisi harus diperbaiki.
Pada wanita hamil perokok berat, penggunaan narkotik dan alkohol, maka semuanya
harus dihentikan
0 komentar:
Posting Komentar