Senin, 28 April 2014

makalah IUGR


TINJAUAN TEORI

Kehidupan manusia dimulai dari masa janin didalam rahim ibu. Janin mendapatkan  zat gizi dari ibu yang mengandungnya agar dapat bertumbuh menjadi janin yang sehat. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya. kemungkinan janin terebut dapat terhambat pertumbuhannya selama masa kehamilan  yang sering disebut dengan PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat) atau IUGR (Intra Uteri Growth Retardiction)    Read More

Banyak istilah yang digunakan untuk menunjukkan janin mengalami hambatan pertumbuhan juga seperti pseudomature, small for date atau KMK, dysmature, fetal malnutrition syndrome, chronic fetal distress, IUGR dan small for gestational age (SGA).
Dalam aliran nutrisi, O2, dan lainnya, plasenta memegang peranan penting untuk dapat mencukupi segala kebutuhan sehingga tumbuh kembang janin dapat sesuai dengan umur kehamilannya dan tidak terjadi persalinan prematuritas.
Kegagalan aliran nutrisi sebagai akibat gangguan tumbuh kembang plasenta akan menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin intrauteri dan menimbulkan hasil persalinan prematuritas atau sama untuk masa kehamilan (SMK) dan tumbuh -kembang terhambat atau kecil untuk masa kehamilan (KMK).
 Bayi baru lahir dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (IUGR) sering terlihat kurus, pucat dan kulitnya kering. Tali pusat lebih sering terlihat tipis dan suram daripada tebal dan bersinar. Bayi-bayi dengan IUGR kadang-kadang mempunyai pandangan mata yang lebar.
DEFINISI IUGR
Janin yang mengalami pertumbuhan yang terhambat adalah janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standard atau ukuran standard yang sesuai dengan usia kehamilannya.
(WHO:1996)

Pertumbuhan janin terhambat ditentukan bila berat janin kurang dari 10 % dari berat yang harus dicapai pada usia kehamilan tertentu.
(Sarwono:2009)

Pertumbuhan Janin terhambat (IUGR) adalah kegagalan pertumbuhan janin untuk mencapai berat badan yang sesuai dengan usianya yang dipengaruhi oleh kelainan genetik atau penyakit ibu.

KLASIFIKASI IUGR
a.       IUGR Simetris
Yaitu perbandingan lingkar kepala terhadap lingkar abdomen normal, disebabkan oleh penyakit genetic dan infeksi janin.
IUGR simetris terjadi pada awal kehamilan. Faktor yang berkaitan dengan hal ini adalah faktor genetik dan infeksi janin seperti TORCH (Toxoplasmosis, Other Agents ).


b.      IUGR Asimetris
Yaitu Hambatan pertumbuhan fetus yang total jumlah selnya mendekati normal, tetapi sel sel tersebut mengalami penurunan/pengecilan ukuran.
IUGR asimetris terjadi pada usia kehamilan lebih tua yaitu 28 minggu lebih. Faktor yang mempengaruhi adalah insufisiensi (tidak efisiennya) plasenta yang terjadi karena gangguan kondisi ibu termasuk diantaranya tekanan darah tinggi dan diabetes dalam kehamilan dan faktor lainnya seperti penyakit vaskuler, Penyakit ginjal kronis, Hipoksia kronis, Anemia maternal, Abnormalitas plasenta dan tali pusat, Janin multipel, Kehamilan postterm dan Kehamilan ekstrauteri.

TANDA DAN GEJALA IUGR
a.       Dalam kehamilan
-          TFU tidak sesuai dengan umur kehamilan
-          Penambahan berat badan tidak sesuai dengan umur kehamilan
-          Penentuan kadar estriol dalam urin ibu yang menurun

ETIOLOGI
a.       Faktor ibu:
-          Penyakit pembuluh darah
-          Kehamilan kembar
-          Keadaan gizi
-          Penyakit ginjal kronik
-          Diabetes Melitus
-          Penyakit jantung dan pernapasan
-          Malnutrisi dan anemia
-          Kebiasaan hidup (perokok berat, konsumsi alcohol)

b.      Faktor janin
-          Kelainan congenital
-          Kelainan genetic
-          Infeksi janin.

c.        Faktor plasenta; insuffisiensi plasenta.
-          Penurunan aliran darah di uterus dan plasenta
-          Infeksi di jaringan ikat sekitar uterus
-          Plasenta abruption, plasenta praevia, infark plasenta (kematian sel pada plasenta),
Tumor placenta.

PATOFISIOLOGI
Pada kelainan sirkulasi uteroplasenta akibat dari perkembangan plasenta yang abnormal pasokan oksigen , masukan nutrisi dan pengeluaran hasil metabolic menjadi abnormal. Janin menjadi kurang oksigen dan nutrisi pada trimester akhir sehingga timbul PJT yang asimetrik yaitu lingkar perut yang jauh lebih kecil daripada lingkar kepala yang tetap normal.
Pada keadaan hipoksia, produksi radikal bebas di plasenta menjadi sangat banyak dan anti oksidan yang relative kurang (misalnya pre eklamsi) akan menjadi lebih parah. Soothill dkk (1987) telah melakukan pemeriksaan gas darah pada PJT yang parah dan menemukan asidosis, hiperkapnia, hipoglikemia dan eritroblastosis. Kematian pada jenis asimetrik lebih parah jika dibandingkan dengan simetrik.
Penyebab PJT simetrik ialah factor janin atau lingkungan uterus yang kronik ( diabetes, hipertensi). Factor janin ialah factor genetic (aneuplodi), umumnya trisomi 12, 13 dan 18

DIAGNOSIS
            Secara klinik awal, pertumbuhan janin yang terhambat dikenal setelah 28 minggu. Namun, secara ultrasonografi mungkin sudah dapat diduga dengan adanya biometri dan taksiran berat janin yang tidak sesuai denan usia gestasi. Secara klinik pemeriksaan fundus umumnya dalam cm akan sesuai dengan usia kehamilan. Bila lebih rendah dari 3 cm, patut dicurigai adanya pertumbuhan janin terhambat, meskipun sensitivitasnya hanya 40 %. Smith dkk melakukan observasi pada 4229 kasus dan menemukan bahwa pertumbuhan yang suboptimal sejak trimester pertama berkaitan dengan kelahiran preterm dan kejadian pertumbuhan janin terhambat (PJT).
            Sebaiknya kepastian PJT dapat dibuat apabila terdapat data USG sebelum 20 minggu sehingga pada kehamilan 32-40 minggu dapat ditentukan secara lebih tepat.
            Biometri yang menetap terutama pengawasan lingkar abdomen yang tidak bertambah merupakan pertanda awal PJT. Terlebih diameter biparietal yang juga tidak bertambah setelah lebih dari 2 minggu.
            Cairan amnion merupakan petanda kesejahteraan janin. Jumlah cairan amnion yang normal merupakan indikasi fungsi sirkulasi janin relative baik. Bila terdapat oligohidramnion, patut dicurigai perburukan fungsi janin.

KOMPLIKASI PADA IBU DAN JANIN
a.       Janin
Pada antenatal kemungkinan terjadi gagal nafas dan kematian janin. Sedangkan pada intranatal kemungkinan terjadi hipoksia dan asidosis. Dan setelah lahir kemungkinan terjadi komplikasi secara langsung dan tidak langsung.
-          Secara langsung:
·         Asfiksia
·         Hipoglikemi
·         Aspirasi mekonium
·         Hipotermi
·         Perdarahan pada paru
·         Polisitemia
·         Hiperviskositas sindrom
·         Gangguan gastrointestinal


-          Secara tidak langsung
Pada simetris IUGR keterlambatan perkembangan dimulai dari lambat dari sejak kelahiran, sedangkan asimetris IUGR dimulai sejak bayi lahir di mana terdapat kegagalan neurologi dan intelektualitas. Tapi prognosis terburuk ialah IUGR yang disebabkan oleh infeksi kongenital dan kelainan kromosom.

b.      Ibu
-          Preeklampsi
-          Penyakit jantung
-          Malnutrisi


PENATALAKSANAAN
Perkembangan IUGR membuat kehamilan menjadi resiko tinggi. Komplikasi antepartum yang lazim adalah lahir mati, oligohidramnion, dan asidosis janin intrapartum. Diperlukan pengamatan antepartum yang ketat, dan keputusan waktu yang tepat untuk melahirkan sangat rumit. Komplikasi pada neonates antara lain, sirkulasi janin persisten, sindrom aspirasi mekoneum, ensefalopati iskemik.
Langkah pertama dalam menangani IUGR adalah mengenali pasien-pasien yang mempunyai resiko tinggi untuk mengandung janin kecil. Langkah kedua adalah membedakan janin IUGR atau malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi sehat. Langkah ketiga adalah menciptakan metode adekuat untuk pengawasan janin pada pasien-pasien IUGR dan melakukan persalinan di bawah kondisi optimal.
Untuk mengenali pasien-pasien dengan resiko tinggi untuk mengandung janin kecil, diperlukan riwayat obstetrik yang terinci seperti hipertensi kronik, penyakit ginjal ibu dan riwayat mengandung bayi kecil pada kehamilan sebelumnya. Selain itu diperlukan pemeriksaan USG. Pada USG harus dilakukan taksiran usia gestasi untuk menegakkan taksiran usia gestasi secara klinis. Kemudian ukuran-ukuran yang didapatkan pada pemeriksaan tersebut disesuaikan dengan usia gestasinya. Pertumbuhan janin yang suboptimal menunjukkan bahwa pasien tersebut mengandung janin IUGR.
Tatalaksana kehamilan dengan IUGR bertujuan, karena tidak ada terapi yang paling efektif sejauh ini, adalah untuk melahirkan bayi yang sudah cukup usia dalam kondisi terbaiknya dan meminimalisasi risiko pada ibu.

 Tatalaksana yang harus dilakukan adalah:
1.      IUGR yang mendekati aterm. Yang harus dilakukan adalah segera dilahirkan.
2.      IUGR jauh dari Aterm. Kelainan organ harus dicari pada janin ini, dan bila kelainan kromosom dicurigai maka amniosintesis (pemeriksaan cairan ketuban) atau pengambilan sampel plasenta, dan pemeriksaan darah janin dianjurkan.

a.       Tatalaksana umum: setelah mencari adanya cacat bawaan dan kelainan kromosom serta infeksi dalam kehamilan maka aktivitas fisik harus dibatasi disertai dengan nutrisi yang baik. Tirah baring dengan posisi miring ke kiri, Perbaiki nutrisi dengan menambah 300 kal perhari, Ibu dianjurkan untuk berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol, Menggunakan aspirin dalam jumlah kecil dapat membantu dalam beberapa kasus IUGR Apabila istirahat di rumah tidak dapat dilakukan maka harus segera dirawat di rumah sakit. Pengawasan pada janin termasuk diantaranya adalah melihat pergerakan janin serta pertumbuhan janin menggunakan USG setiap 3-4minggu

b.      Tatalaksana khusus : pada IUGR yang terjadi jauh sebelum waktunya dilahirkan, hanya terapi suportif yang dapat dilakukan. Apabila penyebabnya adalah nutrisi ibu hamil tidak adekuat  maka nutrisi harus diperbaiki. Pada wanita hamil perokok berat, penggunaan narkotik dan alkohol, maka semuanya harus dihentikan

0 komentar:

Posting Komentar